ayahku

Posted: 05 April 2010 by ranii mahardika in Labels:
1

sebut saja saia bodoh. ga berbakti. durhaka. karena saiaa sangat mencintai Ayah saia, ketimbang Ibu yang telah mengandung, melahirkan, merawat dan mendidik saia sampai menjadi seperti ini.

saia lebih nyaman dinaungi dan didekap doa Ayah ketimbang doa Ibu. saia lebih suka bermanja dan dimanja oleh Ayah daripada harus melakukannya bersama Ibu.

Ayah yang selalu mengingatkan saia. Dia ga pernah marah. ga pernah memukul. ga pernah menyakiti. ga pernah juga memaksa. Ayah pula yang mencintai saia lebih dari nyawanya. Ayah mencintai saia tanpa syarat. semua materi, jiwa dan hasratnya adalah saia. sakit yang saia rasakan adalah lukanya. bahagia saia surga baginya. jiwa saia ini selalu dijaganya, ga pernah dikecewakannya. Dia mengerti saia lebih dari saia mengenal diri sendiri.

saia jelas mencintai Dia, lebih dari apa yang saia rasakan bahkan terhadap diri saia sendiri. meski banyak luka, duka, khilaf yang saia buat, Ayah selalu punya ruang hati yang selalu bisa menerima saia kembali. saia selalu mencintainya. tidak ada alasan untuk tidak mencintai Dia.

(..to be continued)