Pemilu 2009

Posted: 08 September 2008 by ranii mahardika in Labels: ,
0

Tadi malem , nonton sebuah acara di RCTI yang temanya tentang Pemilu 2009 . lupa sih nama acaranya apa . topik pembahasannya tentang partai-partai peserta Pemilu 2009 . tentang kemiripan logo , lambang , warna dan atribut partai peserta pemilu mendatang ini .

Jadi , untuk Pemilu mendatang ini , diikuti oleh 24 Parpol (Partai Politik ,red) dengan jumlah caleg mencapai 129ribuan orang .

Yang pertama , tentang caleg dulu deh . jadi , pemilu 2009 ini diwarnai dengan banyaknya artis (aktris dan aktor , penyanyi , mantan artis , dan sejenisnya) yang mendaftar menjadi caleg . kebanyakan mereka didaftarkan oleh partai-partai kecil baru yang (mungkin) pemilu ini adalah pemilu perdana mereka . jadi muncul pertanyaan di hati saia , apakah kebanyakan artis-artis itu mengerti akan apa yang mereka lakukan itu (menjadi caleg ,red) ?? apakah mereka mengerti bahwa menjadi orang yang duduk di kursi panas itu bukan sekedar seperti berakting atau sekedar bisa bernyanyi seperti yang biassa mereka lakukan ? apa mereka tau akan tanggung jawab yang akan mereka emban nantinya ? apakah mereka mengerti tentang dunia politik ? atau apakah mereka MAMPU menjadi wakil rakyat , dan benar-benar bisa menyuarakan “apa yang rakyat mau” di gedung DePeeR nanti ?

Saia bukannya menyamaratakan artis-artis itu . memang tidak semuanya seperti yang saia bayangkan . ada beberapa yang memang “lahir dan dibesarkan” di dunia politik . sedikit dari semua itu memang sudah mencicipi asam garam percaturan politik di Indonesia . sedikit itu memang MENGERTI politik , dan MENGETAHUI dengan jelas penempatan mereka sebagai caleg . tapi itu kan hanya sedikit dari mereka . dan , dari sedikit itu , kita juga ga tau kan , apa mereka benar-benar mampu melaksanakan tugas mereka dengan baik , atau hanya sekedar memanfaatkan apa yang bisa mereka peroleh dari “hasil menjadi orang legislatif” tersebut .

Kita kan memang ga pernah bisa mengetahui pikiran orang . kita ga tau motivasi artis-artis itu menjadi caleg . tapi , ia mari kita lihat saja nanti . apakah mereka mampu menjalankan tugas yang tidak ringan itu , apabila nantinya mereka benar-benar berhasil menembus pintu gedung senayan .

Yang kedua , tentang jumlah peserta pemilu , alias tentang partai peserta pemilu 2009 . ada yang tau jumlah parpol peserta pemilu saat ini ? terakhir saia mendengar sih ada 24 parpol yang telah lulus uji verifikasi KPU dan sah menjadi partai peserta pemilu 2009 . (tolong koreksi bila saia salah ia!!)
Iah , sejak memasuki orde reformasi medio Mei 1998 yang lalu , proses demokrasi di Indonesia berkembang pesat dengan memasuki paradigma baru . konsep kebebasan berekspresi dielu-elukan di seluruh pelosok negeri . pers kini memiliki akses yang luas (dan bebas!) untuk mendapatkan informasi dan menyebarluaskannya kepada khalayak ramai .setiap orang kini memiliki hak suara yang utuh . setiap mulut sekarang ini bisa bicara apa saja (padahal kita tau , jumlah mulut di Indonesia ini tidak sedikit!!) . dampak yang terkait dengan dunia politik pun terlihat dengan berbondong-bondongnya orang-orang dengan kelompoknya (kalo ga bisa disebut “massa” !) yang membentuk partai (politik) .

Jadi , pada masa orde baru , kita semua taulah bahwa hanya ada tiga partai yang bekembang di Indonesia . tiga partai tersebut PPP (Partai Persatuan Pembangunan) , PDI (Partai Demokrasi Indonesia) dan Golkar (Golongan Karya) . yang terakhir disebut adalah sebuah frasa yang bisa disebut “penguasa orde baru” . pada masa itu , Indonesia menganut asas Demokrasi dengan musyawarah mufakat sebagai falsafah nya . keadaan politik Indonesia terkesan “adem ayem” pada masanya . iah , terlepas dari kebobrokan kerangka politiknya , setidaknya kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara pada saat itu benar-benar aman terkendali . lalu , bagaimana setelah Soeharto turun tahta ??

Setelah itulah , sejak reformasi ramai-ramai dituntut , terjadi perubahan perpolitikan (dan ekonomi!) yang sangat cepat dan drastis yang akhirnya mengakibatkan terjadinya paradigma baru dalam kehidupan politik Indonesia . partai politik yang dulunya hanya ada tiga partai , saat ini seakan “beranak cucu” menjadi puluhan .
Mereka mengatasnamakan kebebasan berkumpul (dulu pasal 28 UUD’45 , sekarang ga tau lah !) dengan membentuk partai dengan idealisme yang mengatasnamakan “keutuhan NKRI” . apa jadinya ? 200 juta penduduk Indonesia dibuat bingung dengan banyaknya parpol dengan janji ini itu . sayangnya penduduk kita , bukannya bingung dengan figur partai yang mana yang mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia . yang ada malah , penduduk bingung karena mereka tidak mengenal parta-partai yang ikut bertarung dalam pemilu . apalagi banyak partai yang menggunakan lambang , logo maupun warna yang mirip-mirip .

Berdasarkan wawancara yang dilakukan RCTI secara acak terhadap masyarakat (jakarta) , yang saia tonton acaranya kemaren itu , kebanyakan dari narasumber SAMA SEKALI TIDAK TAU jumlah partai peserta pemilu ; nama , lambang , logo ataupun warna parpol peserta ; ataupun sekedar mengetaui figur atau tokoh partai yang bersangkutan .

Weleh weleh weleh .
Kalo sampai terjadi hal seperti ini , siapa yang harus bertanggung jawab ? KPU , partai-partai politik yang bersangkutan , atau pemerintah ?? padahal masa kampanye pemilu kali ini merupakan massa pemilu yang paling panjang dari sejarah pemilu di Indonesia . padahal pemilu kan tinggal beberapa bulan lagi . apakah negara yang telah 63 tahun merdeka ini akan melakukan pemilihan umum dalam karung ? seperti memilih kucing dalam karung .
:hufh !

0 pendapats:

komen..komen..komen..