part 3 of.. Based On True Story....

Posted: 26 January 2009 by ranii mahardika in Labels: , ,
0

Cerita sebelumnya :
Bulan Oktober, aku dan adikku akan melakukan upacara potong gigi, dan sebagai sahabat yang baik, Mr.A dan Mr.B memberikan banyak bantuan dalam persiapan acara dan pada saat hari-H. saat seluruh keluargaku hadir pada acara itu, rata-rata bertanya tentang rencana masa depanku setelah upacara ini…

“Udah selese kuliahnya?”
“Udah punya pacar?”
“Udah kerja? Dimana? Kok ga di Bali aja kerja?”
“Mana pacarnya, dateng ga?”
“Ada rencana lanjut S2?”
“Jangan nae pacaran sama orang Jawa, cari semeton aja iia?”
“Kapan nganten? Kan udah potong gigi nhe?”

Well, mungkin pertanyaan-pertanyaan seputar kuliah-kerja-S2 adalah pertanyaan yang sangat mudah sekali kujawab. Namun, berbeda rasanya bila pertanyaannya sudah mengarah ke pacar-pasangan-menikah-siapa dan sejenisnya. Saia sangat kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini.

Aku memang ga pernah memberi jawaban pasti tentang itu, selalu ada ajaa caraku untuk mengalihkan pembicaraan. Sampai akhirnya, seorang uwakku yang memang mempunyai pengaruh yang cukup besar juga di keluarga besarku, bertanya dengan lantang, “Siapa pacarnya Gek Rani sekarang?

Mmm~ aku memang ga menjawab pertanyaan itu, tapi entah apa (atau siapa?) yang mengarahkan uwakku itu kepada sosok Mr.A,
Uwakku (U) : “Siapa namanya?”
Mr.A (A) : “A……”
U : “Orang mana? Jawa? Bali?”
A : “Bali, Bu.. Tiang saking G…..” (menyebut nama sebuah kabupaten di Bali dan mulai menggunakan bahasa Bali. Artinya : Saia berasal dari G…)
U : “Uling dija Gus?” (Bahasa Bali ini adalah bahasa Bali yang tingkatannya standar, digunakan untuk percakapan sehari-hari, yang artinya : Dari mana.. sedangkan Gus adalah panggilan untuk laki-laki di Bali)
A : “Ohh, Tiang saking Desa P…”
U : “Anak apa nhe?” (maksudnya, Orang apa, yang dalam hal ini menanyakan mengenai asal usul keluarganya)
A : “Tiang Anak Agung saking P….., Bu!” (Saia, Anak Agung dari P…)
U : “Ohhhhh” (Sambil tersenyum lebarrrr)

Dan sejak saat itu…. Seluruh keluarga besarku mengetahui bahwa saia, Rani anaknya C.Bagus dan Padma, susdah punya pacar ANAK AGUNG dari P… . wow!!! Padahal aslinya, aku dan Mr.A bahkan tidak pernah menjalin hubungan khusus yang disebut “berpacaran”. Dan ketika aku menceritakan kabar itu kepada Mr.A, dia hanya berujar, “Yahhh, kan engga semua keluargamu tau tohh? Biarin aja dulu, nanti juga berlalu” demikian ungkapnya dalam nada ragu yang kentara sekali..dan sejak itu, sepertinya ada “sesuatu” antara kami. “Sesuatu” yang ga bisa diungkapkan dengan kata, yang ga mampu diterjemahkan dalam bahasa. Aneh, kaku, jauh, tidak biasa…

Entah apa yang terlintas di benakku saat tiba-tiba aku memikirkan tentang Mr.A..

Aku teringat di bulan Agustus 2003 saat penerimaan mahasiswa baru. Aku diterima di salah satu universitas negeri di kota Malang, dan itu terdengar sangat menyenangkan buatku. Sayangnya, saat bersamaan pula, ibuku mendadak masuk rumah sakit karena ternyata sakit perut yang selama ini beliau derita adalah sebuah tumor yang bersarang di rahimnya, dan dokter mengharuskan ibu untuk dioperasi. Waktunya benar-benar berbarengan dengan pendaftaran ulang mahasiswa baru, dan ospek. Jelasnya, aku ga mungkin berangkat untuk mendaftar ulang. My mom needs me more than everything..

Tapi, takdir memang menginginkan aku untuk tetap berangkat. Aku akhirnya berangkat setelah ibu dioperasi dan dinyatakan dalam kondisi stabil. Keberangkatanku hanyalah selisih satu hari dari jadwal daftar ulang terakhir. Ibu yang masih khawatir jika aku berangkat sendirian, akhirnya “menunjuk” Mr.A untuk menemaniku. Ibu “menyerahkanku” di tangan Mr.A selama masa daftar ulang maba dan ospek. Dan benar saja, Mr.A akhirnya ikut denganku berangkat ke Malang.

Aku masih bisa mengingat semua hal yang Mr.A lakukan untukku saat di Malang. Mulai dari membantu mencari tempat kost, membantuku menyiapkan perlengkapan ospek (membuat tas dari karung beras, membuatkan name tag, mengetikkan tugas resume, mencarikan semua perlengkapan yang diminta senior, dll), sampai dia yang harus mencucikan pakaianku karena keteledoranku menumpahkan susu coklat di atas rok putih yang seharusnya kupakai saat ospek!! Semua, semuanya dilakukannya dengan sabar, dengan baik… dan ga pernah mengeluh sedikitpun.





(bersambung….)

0 pendapats:

komen..komen..komen..