tanpa helm, dengan "tutup kepala"

Posted: 07 May 2009 by ranii mahardika in Labels:
0

well, kali ini sudah yang kesekian kalinya saia mengalami peristiwa ini. hmm~ mungkini bagi kebanyakan orang hal ini juga bukan merupakan perkara yang besar juga sihh. hanya saia dan sebagian hatii saia aja yang seringkali menggerutu dan kesal acapkali melihat hal ini terjadi.

entah hal ini berawal sejak kapan. entah kapan "kebiasaan buruk" ini dimulai. namun yang pasti, sekarang ini sudah sangat sering sekalii saia menyaksikan sendiri para pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm. terutamanya mereka-mereka yang mengenakan "penutup kepala". hmmm~ jujur saia jadi bingung bagaimana saia harus mendeskripsikan setiap kalimat saia yang ingin sekali ucapkan dengan gamblang, namun tanpa harus "mendiskreditkan" suatu kelompok masyarakat tertentu.

ok, jelas saja saia katakan langsung iia. jadii, saia sering "menemukan" kasus dimana temen-temen yang menggunakan kerudung ataupun peci, tidak menggunakan helm saat berkendara di jalanan di Bali. lazimnnya, orang-orang tidak menggunakan helm ketika mereka menempuh perjalanan yang sangat dekat, atau yang berkisar di lingkungan perumahanan yang jauh dari jalan raya. namun, begitu seringnya saia mendapati temen-temen ini *lebih sering yang saia jumpai adalahh kaum ibu, dengan membonceng anaknya yang juga tidak menggunakan helm. dan juga sekarang sudah mulai agak banyak pula anak-anak remaja yang menirukan sikap ini..* mereka melakukan "kebiasaan" ini bahkan ketika mereka melintas antarkota, atau saat melewati jalanan besar yang padat kendaraan.

pernah suatu ketika, beberapa waktu yang lalu ketika saia mengunjungi Tanah Lot yang jelas-jelas letaknya diluar kota Denpasar.. saia beriringan dengan sekelompok anak muda beberapa orang perempuan yang menggunakan kerudung yang mengendarai sepeda motor juga, namun mereka ini tidak menggunakan helm sebagai pelindung kepala mereka. mulai dari jalanan Gatot Subroto sampai Tanah Lot.., bahkan ketika pulangnya saia masih ingin melihat matahari terbenam di bilangan Kuta, mereka pun memiliki niatan yang sama. dan mereka, sekali lagi, pergi ke Kuta dari Tanah Lot tanpa helm!

memang sih di Bali terdapat peraturan yang tidak tertulis, bahwa untuk kegiatan beragama, warga Bali diperkenankan untuk tidak menggunakan helm ketika berkendara dengan sepeda motor. awalnya hal ini mungkin dimaksudkan untuk mempermudah aturan berbusana yang telah ditetapkan untuk melakukan kegiatan persembahyangan atau kegiatan adat lainnya, karena memang para wanita di Bali menggunakan *sanggul* untuk bersembayang, dan para prianya mengenakan *udeng*

namun ketika aturan tersebut malah dimanfaatkan untuk kepentingan yang lain, tentunya hal itu menjadi tanggung jawab dari masing-masing individu. misalnya, ketika aturan tersebut disalahgunakan dengan mengenakan *kamen* dan selendang seadanya, polisi bisa melakukan tindakakan terhadap hal ini. jadi memang kebijakan ini bukanlah sebuah kebijakan "mentah" yang mengijinkan setiap warga yang *mekamen* bebas tidak menggunakan helm di kala mereka bersepeda motor.

dan sekarang apa yang terjadi??

banyak warga pendatang yang mampu membeli motor, namun mungkin tidak punya cukup banyak simpanan untk membeli helm, malah dengan bebas berkeliaran di jalanan, hanya dengan alasan yang tadi sudah saia jelaskan. alasannya jelas, mereka sedang menggunakan busana persembayangan mereka! mereka sedang berkepentingan dengan kegiatan keagamaan mereka, dan mereka tentunya berhak melakukan itu karena adanya aturan tidak tertulis yang berlaku hanya di Pulau Bali ini. saia bingung dehh, kenapa aturan itu harus disalahgunakan. padahal kan helm adalah salah satu bentuk pengamanan terhadap pengendara kendaraan roda dua.

saia sendiri sebenarnya memang ga punya hak apa-apa untuk mengatur kejadian ini. saia tidak berhak menyalahkan temen-temen ituu karena hal-hal yang telah dan masih akan mereka lakukan itu. saia bukan polisi, dan bahkan jikapun saia polisi, belum tentu saia punya kewenangan untuk "menegur" mereka. namun, saia secara pribadi hanya ingin memberi himbauan aja, supaya kita pribadi agar lebih melihat secara lebih luas. agar kita memahami untuk apa aturan dibentuk, dan pentingnya menjaga keselamatan diri, bahkan dengan cara yang sangat mudah!

0 pendapats:

komen..komen..komen..