Ajeg Bali . .
pernah dengar kan kata-kata di atas ??
buat temen-temen masyarakat Bali tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata-kata tersebut.
entah kenapa , saia sebagai seseorang yang hidup di Bali , tergoda untuk mengomentari kata-kata dan (mungkin) makna yang tersirat di dalamnya .
terus terang saia sempat kaget saat mendengar Ajeg Bali dicetuskan beberapa tahun yang lalu . saia sendiri lupa (sebenarnya ga tau sih) siapa yang melontarkan kata-kata itu . tapi makna yang dimaksud dari ajeg adalah "kokoh" , "kukuh" atau "tetap" .
saia sebagai orang awam (saia bukan budayawan , sastrawan ataupun ahli bahasa) , mengartikan ajeg bali sebagai Bali yang kokoh , Bali yang kukuh atau Bali yang tetap . secara harfiah saia mengartikannya begitu .
Istilah “ajeg” merujuk kepada pengertian stabil , tetap, dan konstan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976) disebutkan bahwa “ajeg” atau “ajek” (Jawa) bermakna tetap; tidak berubah .
setelah saia mencoba memaksimalkan fungsi otak saia untuk menalarkan (mengembangkan) arti harfiah tersebut , saia mendapati bahwa Ajeg Bali yang (mungkin) dimaksud oleh para ahli tersebut adalah mempertahankan kebudayaan Bali agar tetap kuat atau kokoh walaupun jaman kini telah menjadi sebuah lingkungan pasar bebas (globalisasi , red) .
saia berpikir lagi , bahwa Ajeg Bali mungkin hanya berupa wacana belaka karena terlalu banyak masyarakat Bali sendiri kurang memahami makna yang terkandung dalam kata -kata Ajeg Bali itu sendiri . iiiah kah ? apa tindakan-tindakan nyata yang bisa masyarakat lakukan untuk mewujudkan Ajeg Bali itu ? apakah Pemerintah Bali sudah melakukan sesuatu yang nyata yang bisa dikatakan sebagai tindakan "melestarikan" Bali itu sendiri ?
ssaia pernah membaca sebuah tulisan dari http://phadli23.multiply.com/journal/item/268 mengenai ajeg Bali . saia semakin menyadari bahwa Ajeg Bali sebenarnya adalah sebuah konsep yang baik , konsep sederhana yang sebenarnya sangat istimewa bagi masyarakat Bali untuk mempertahankan Budaya , adat istiadat , kehidupannya agar tidak tergerus oleh globalisasi yang menggila .
hanya saja , mmenurut saia , ini (Ajeg Bali ,red) saat ini masih berupa konsep yang tampaknya sulit diwujudkan . coba baca http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0401/07/Bentara/781054.htm .
nah , Ajeg Bali , sekali lagi adalah sebuah konsep yang baik demi masa depan Bali agar nasib masyarakat Bali yang hidupnya banyak bergantung dari kepariwisataan Bali , tidak menjadi seperti pasca bom Bali 2002 yang lalu .
pada saat-saat itu Bali benar-benar mengalami apa yang namanya mati suri . Bali mendapatkan karma nya karena telah memperlakukan budaya dan adat istiadatnya dengan semena-mena . pariwisata di-eksploitasi dengan menghalalkan banyak cara . sektor kehidupan lain dianaktirikan . kehidupan pertanian masyarakat Bali yang awalnya merupakan tonggakan hidup masyarakatnya telah dilupakan . semuanya berbondong-bondong mem-pariwisata-kan "dirinya" .
memang , Ajeg Bali yang sekarang mem-booming seharusnya mampu menjadi tolak ukur , menjadi sebuah masterpiece bagi masyarakatnya (dengan dipimpin oleh pimpinan yang tidak hanya mengerti konsep Ajeg Bali , namun juga mmapu mewujudkannya!) agar mampu membawa Bali tetap berkibar di dunia internasional , dengan tetap mengutamakan kultur , adat istiadat dan kehidupannya . tanpa harus ikut-ikutan menjadi "orang lain" dengan alasan ekonomi .
(ran)
1 pendapats:
makanyaa..mari kita berdayakan pertanian Bali...hehehe