Saia ingin curhat sedikit . .
Belakangan ini ayah saia menyatakan keinginan beliau agar saia terjun ke dunia politik , mengikuti jejak sebagian kecil keluarga besar saia yang lain . malah katanya , ada beberapa pihak yang merupakan bagian dari keluarga besar saia itu , yang pula menginginkan saia menjadi “penerus” keluarga dalam bidang politik .
:hufh!!
Padahal saia ini anti birokrasi .
Anti birokrasi ?? apa hubungannya dengan politik ?? iia berhubungan lahh ! secara politik itu cara untuk mencapai tujuan . tujuan akhir dari politik yang sebenarnya seharusnya kan untuk mensejahterakan rakyat . nah , untuk mensejahterakan rakyat kan perlu seorang pimpinan . nah , di sinilah korelitasnya , untuk menjadi pimpinan , diperlukan politik . eh , belum nyambung iia ??
Iiiah , intinya , dalam sebuah kepemimpinan tersebut pasti akan ada tatanan , kelompok pelaksanaan dan pendelegasian untuk tugas-tugas tertentu . itulah yang kemudian menjadikan sebuah pimpinan memiliki delegasi (dan birokrasi!!).
Huh !
Jadi , belakangan ini saia merasa terganggu dengan ‘politik’ dan segala tetek bengeknya . tapi ga bisa dipungkiri kalo memang saat ini , politik sedang “panas-panasnya” berkobar di bumi pertiwi kita . jadi iiia , mau ga mau . . .
Wah ,
Beberapa waktu yang lalu saia nonton berita tentang rencana PDI-P yang mengajukan koalisi dengan Partai Golkar *tapi ini baru wacana saja*. saia tertarik dengan berita ini , karena sepertinya sulit menyatukan kedua partai besar di Indonesia itu . kedua partai itu *menurut saia* memiliki kehidupan berpolitik yang berseberangan .
Mana mungkin bisa disatukan , meskipun dengan alasan menjaga falsafah negara kesatuan Republik Indonesia .
Keraguan saia dikarenakan adanya pertikaian kecil antara Ketua Umum PDI-P , Megawati Soekarnoputri dengan Wakil Presiden kita , Jusuf Kalla . “pertikaian kecil” itu karena masalah sebuah perjanjian lama dengan sebuah negara (saia lupa tepatnya , maav !) masalah penetapan harga jual minyak mentah yang akhirnya sekarang ini sangat merugikan Indonesia .
JK mengatakan bahwa perjanjian itu adalah perjanjian yang paling jelek yang pernah Indonesia buat ! dan ternyata , perjanjian itu dibuat pada masa pemerintahan MS . hmmmm~
So , u got the point ??
Sepertinya sih , pernyataan Taufik Kiemas yang ingin menyatukan PDI-P dengan Golkar itu hanya akan menjadi wacana semata . mengapa demikian ? karena , masih menurut saia , pernyataan tersebut hanyalah sebuah pernyataan basa-basi politik si empunya mulut .
Coba bayangkan , seandainya PDI-P dan Golkar bergabung ? bisakah ? mereka kan memiliki kepentingan politik yang berbeda . target politik dan idealisme politik kedua partai besar itupun sangat berbeda !! dapat ide dari manakah Bang Taufik (Kiemas ,red) untuk menyatukan kedua partai tersebut ???
Mungkin saia yang terlalu pesimis atau skeptis terhadap politik , tapi saia akui , politik di masa kini benar-benar merupakan wujud lain dari apa yang saia kenal dengan “Kemunafikan” . saia sama sekali tidak ingin , Indonesia ini menjadi negara yang munafik . makanya , ajakan ayah dan sedikit keluarga besar saia itu , benar-benar ingin saaia tolak .
Tapi , saia ingat kata-kata seorang teman ,
“sesuatu yang besar dimulai dengan satu langkah kecil”
Kalo kita sendiri , generasi muda ini , sudah sejak dini enggan membangun negaranya . kira-kira apa yang akan terjadi pada negara ini 10 tahun mendatang ?
2 pendapats:
-
hahaha .
padahal sebenarnya rakyat ga butuh manuver2 politik seperti itu lho .
rakyat itu butuh tindakan nyata , rakyat butuh makan , rakyat butuh pekerjaan , rakyat butuh aman .
hehe
yang jelas kalo emang bener-bener mau diakuisisi..halah bahasanya disatuin..digabungin..apalah namanya..kita liat aja apa yang terjadi nantinya
hehehe