Reality Show , Bentuk Pembodohan Masyarakat ??

Posted: 17 December 2008 by ranii mahardika in Labels: ,
3

Masih sering nonton televisi ?? atau jangan-jangan temen-temen adalah salah seorang penikmat televisi yang menghabiskan sisa waktunya *di luar aktivitas reguler yang biasa dilakukan lhooo* ?? hemmm~ apapun “status” temen-temen terhadap kegiatan ini , istilah Reality Show pastinya uda bukan menjadi barang baru lagi untuk kita . . .
jenis acara ini adalah jenis acara yang menggambarkan sebuah peristiwa yang sesungguhnya dan apa adanya yang terjadi pada saat kejadian . Konsepnya sih , tanpa rekayasa – tanpa skenario , alias bener-bener murni peristiwa yang terjadi saat itu pula . Contoh acaranya pun uda tentu ga asing lagi di telinga kita , mulai dari reality show tentang cinta *tembak-menembak , memata-matai orang terkasih , menguji orang terkasih , jodoh-menjodohkan , dan sebagainya* , atau tentang kehidupan pada umumnya *tinggal bersama para kaum menengah ke bawah , bagi-bagi uang atau perbaikan rumah , dan sejenisnya lah* sampai yang mengusung tema semacam audisi-audisian atau kuis-kuisan *si artis mencari pembantu , mempertemukan penggemar dengan idolanya , kontes pencarian bakat , atau macam-macam jenis lainnya* . . .

trus , apa maksud introduksiku di atas iia ? Padahal kan aku ga suka acara reality show seperti itu :p karena sekarang ini *menurutku* uda terjadi pergeseran praktis di dunia reality show ini . Maksudku , pada awal kemunculannya , reality show adalah murni sebuah program tayangan televisi yang menampilkan apa adanya sebuah peristiwa tertentu . Benar-benar apa adanya , tanpa rekayasa , apalagi skrip , naskah , skenario dan semacamnya . . . namun , semakin lama dan semakin banyaknya tayangan-tayangan semacam ini di hampir seluruh stasiun televisi ini menunjukkan “wajah” aslinya . Kenapa kubilang begitu ?

hhehehe , jadi hasil survei kecil2an yang pernah kulakukan ke beberapa teman telah menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa acara reality show yang sedang marak di hampir seluruh stasiun televisi di Indonesia adalah sebuah rekayasa ynag dibuat-buat dengan tujuan akhir yaitu : pembodohan masyarakat. Disebut demikian (Pembodohan ,red) karena saat ini , konten atau isi dari tayangan-tayangan tersebut tidak mendidik , membohongi masyarakat dan tidak sesuai dengan norma-norma ya ng berlaku di masyarakat . “Masa masalah keluarga , yang seharusnya diketahui hanya oleh anggota keluarga yang bersangkutan sebagai pihak intern keluarga tersebut , bisa ditayangkan melalui media massa hingga bisa diketahui oleh seluruh masyarakat yang menonton acara tersebut.”

Well , jujur sajaa , aku bukan termasuk yang berasal dari kalangan “penikmat” , “penonton” maupun “anti reality show” , hanya saja , aku lumayan kaget juga melihat kanyataan bahwa reality show ini mendapat cukup perhatian dari kalangan-kalangan tertentu . pertanyaanku sekarang , gimana dengan temen-temen ??

3 pendapats:

  1. No Name says:

    wah kalo saya termasuk penggemar reality show, walopun ga semua. gimana ya, daripada nganggur. kakakakakak :D

  1. Mrs.Putyi says:

    duhh..aku sekarang uda ga terlalu suka sama reality show...basi semua sih hehehehe

  1. Anonymous says:

    kalo menurutku c semua acara yg tdi udah mbak sebutin lebih pantes disebut "the (un) reality show"...
    wong hmpr semua tetep pke skenario kok..
    jelas" penonton diboongin..

komen..komen..komen..