based on true story....part 2...

Posted: 24 January 2009 by ranii mahardika in Labels: ,
0

Cerita sebelumnya :
Aku bersahabat baik dengan Mr.A dan Mr.B dan kami saling memanggil “Soulmates” satu sama lainnya. Sampai pada suatu ketika, Mr.B menanyakan kemungkinan aku akan menikah dengan Mr.A…..

Awalnya Mr.A diem aja, sambil tetap berkonsentrasi pada hape-nya yang sedang dia pegang. Aku pun sama sekali tidak sedang menunggu jawabannya, karena memang aku tidak berpikiran aneh, tidak berharap sesuatu yang berbeda dari hubungan kami selama ini, dan mungkin aku tidak punya perasaan lain kepadanya. Tapi entah apa yang membuatku tiba-tiba bertanya, “Jawab nae…. Orang lagi ditanyain, kok diem aja?” jujur, aku sempat shock sendiri mendengar mulutku sendiri yang bertanya hal seperti itu.. kan kesannya jadi malah I need to know the answer. Waaaa~

Keterkejutanku dibalas, “Kalo nikah, ia udah.. nikah aja.. emangnya kenapa?”

Mr.B malah senyum-senyum aja denger jawaban itu. Sementara aku yang awalnya acuh, langsung melongo poglo denger jawabannya.. “Haaa..?”
Butuh waktu cukup lama bagiku untuk meresapi makna jawaban yang dilontarkan itu. Karena memang aku tidak cukup siap untuk diberikan pertanyaan seperti itu, dan aku tidak pernah berpikir sedikitpun mengenai kemungkinan itu. Setelah sedikit menguasai keadaan, aku tanya balik ke Mr.A, “Emangnya kamu mau nikah sama aku?”

“Kan selalu ada kemungkinan untuk itu, Ran.. Kalo ternyata kita emang harus nikah nanti, ia nikah aja..”

Walah walahh… dan setelahnya, entah mengapa aku malah melupakan pembicaraan malam itu, sampai….

September 2008,
Mr.A uda lulus kuliahnya, gelar S.S udah ditambahkan di belakang namanya per Agustus 2008. beliau ini semakin jarang beraktivitas di Denpasar, karena memang he had nothing to do, beside to interviewed for a job. Namun, berhubung bulan depannya, saia dan keluarga akan mengadakan sebuah perhelatan adat, Mr.A *Mr.B juga* masih lumayan sering mampir berkunjung untuk membantu persiapan-persiapan pelaksanaan acara itu.

Oktober 2008,
Perhelatan yang kubilang adalah sebuah upacara manusa yadnya, potong gigi, yang melibatkan aku dan adikku. Mr.A kumintai bantuannya sebagai fotografer dadakan untuk acaraku itu. Mr.B juga dunkk, dia juga banyak membantu sebagai asisten pribadiku di saat acara.

Namanya juga upacara.. pastinya dihadiri oleh keluarga besarku dunkk. Seluruh keluarga besarku hadir, sepupu, mindon, uwak, om, tante, kakek, nenek, keponakan, kakak, adik, keluarga jauh, keluarga dekat…. Semua deh ada disini.. dan, mengingat aku jarang ketemu mereka semua *aku kuliah di Jawa dan jarang pulang selama 5 tahun ini*, pertanyaan standar yang muncul dari sodara-sodara dan keluargaku adalah..

“Udah selese kuliahnya?”
“Udah punya pacar?”
“Udah kerja? Dimana? Kok ga di Bali aja kerja?”
“Mana pacarnya, dateng ga?”
“Ada rencana lanjut S2?”
“Jangan nae pacaran sama orang Jawa, cari semeton aja iia?”
“Kapan nganten? Kan udah potong gigi nhe?”






(bersambung…..)

0 pendapats:

komen..komen..komen..