last part of Based On True Story....

Posted: 09 February 2009 by ranii mahardika in Labels:
3

Cerita sebelumnya….

Seluruh keluargaku mengetahui “hubunganku dengan Mr.A” dan hampir sebagian besar dari mereka mengharapkan hubungan ini akan berlanjut… Di saat aku terdiam dan memikirkan semua itu, aku teringat banyak hal yang Mr.A lakukan untukku…

Tidak sedikit yang Mr.A lakukan untukku dan bersamaku.. aku ga bisa menghitung berapa banyak hari yang kami lalui bersama atau berapa banyak terima kasih yang telah aku ucapkan kepadanya. Terlalu banyak….. akupun baru menyadari, dialah orang pertama yang kutuju saat aku butuh seseorang di sisiku. Dialah orang yang pertama kali mengetahui bahwa aku sedang bahagia, dia orang yang akan selalu mengetahui isi hatiku, pertama kalinya.

Huh…!!!

Bahagianya masa-masa itu..

Kini, beberapa bulan saja setelah “peristiwa besar” itu.. banyak hal yang terjadi. Hubungan kami tidak pernah berubah, ga pernah menjadi lebih dekat… ataupun malah menjauhh. Hubungan kami masih seperti dahulu. Masih mengatasnamakan “sahabat” di atas segala kemungkinan yang bisa aja terjadi. Kami tetap saling men-support, kami tetap saling mendukung, saling menyayangi… namun, di saat yang sama, seluruh asa mengarah kepada kami, terutama aku. Asa akan masa depan yang bisa kurajut dengan seorang Mr.A.

***

Sahabat,,, adalah sebuah kata yang bisa kuucap dengan lantang ketika orang-orang mempertanyakan hubungan kami. Tapi, itu dulu…. Saat orang-orang kini bertanya, seketika lidahku kelu, otakku tiba-tiba kehabisan persediaan kata-kata. Jawaban yang biasanya yang kulontarkan itu tiba-tiba menghilang dari database otakku.

Entah apa yang membuatku merasa kehilangan jawaban itu… sepertinya dalam hatiku, jujur, aku sendiri bimbang akan perasaan hatiku sendiri. Kadang aku teringat akan sebuah pernyataan dari Mr.A di masa beberapa bulan yang lalu. Yang mengenai kemungkinann kami akan menikah (baca cerita sebelumnya…. Part 2). Oooo~ mengapa aku ingin semua katanya menjadi nyata?? Namun, aku sendiri ragu akan hal itu. Di kala pikiran-pikiran itu merajalela, tanpa kusadari aku semakin sering memikirkannya. Sampai-sampai aku tiba pada kesimpulan, “Mungkinkah aku jatuh cinta padanyaa?”

Detik ini, aku kehabisan kata-kata untuk dirangkaikan. Detik ini pula aku kehabisan cerita untuk dibagi.. bukan karena cerita ini akan berakhir. Engga, cerita ini malah baru akan dimulai, karena saat ini aku sendiri tengah meraba-raba tentang perasaanku, tentang hubungan kami, tentang bagaimana nanti hubungan antara kami.. tapi, untuk kali ini, aku benar-benar bingung untuk menyatakan bagaimana perasaanku sebenarnya. Ada yang bisa bantu??

(tamat)

3 pendapats:

  1. Anonymous says:

    mba e
    ceritanya bags dechh
    bisa bikin kta2 yg enak di baca

  1. to : Dian,,

    terima kasihh iaa, semoga lain kali bisa bikin sesuatu yang lebih menarik untuk dibaca :)

    to HitmanSystem.com,,

    terima kasih, sama-sama... saia akan segera mengunjungi blog mbakk...

  1. Mrs.Putyi says:

    well...kalo menurut aku..

    Akui sajalah sama Mr.A, tell ur feeling ciyeeehh...semua orang juga tau koQ bu kalo diantara kalian bukan persahabatan biasa [hwahahaha] cuman pada nggak mau mengakuinya aja..:P

komen..komen..komen..