saia teringat jargon yang populer di kalangan beberapa temen di waktu yang lalu. jargon itu muncul ketika terjadi suatu kekesalan terhadap kualitas suatu barang yang kurang baik. makanan yang kurang enak, barang yang mudah dan atau cepat rusak, atau mengenai alat transportasi yang ugal-ugalan atau berdesak-desakan atau tidak nyaman. dan ketika ditelusuri, diketahui penyebabnya adalah karena harga(nya) yang murah. entah itu harga kendaraannya yang murah, harga barangnya yang murah, sehingga kualitasnya jadi kurang baik juga.
memang siih, ga ada teori khusus yang menyatakan adanya korelasi yang berbanding lurus antara harga dengan kualitas. ga selamanya harga yang mahal menjamin kualitas (barang atau jasa) tinggi, atau sebaliknya, harga murah berarti (barang atau jasanya) jelek. tapi dalam kenyataan sehari-hari, kerapkali hal tersebut pula menjadi acuan seseorang dalam membeli atau menggunakan sebuah layanan. cukup sering juga saia mendengar orang berkata "Pantas aja awet, kan harganya mahal!" atau "IIa nih, mau beli (produk) yang itu saja, meskipun agak mahal (dari produk yang lain) tapi kualitasnya terjamin!". ga jarang juga saia mendengar percakapan orang-orang yang lebih memilih menggunakan kereta api kelas eksekutif daripada yang kelas ekonomi, yang dilatarbelakangi oleh alasan keamanan. dan memang sih, kita lebih sering mendengar berita kecelakaan yang menimpa angkutan umum kelas ekonomi daripada kelas-kelas lainnya yang biayanya lebih mahal.
well, saia sendiri ga ingin membahas itu lebih lanjut, itu semua kan kembali ke masing-masing individunya. ada yang prefer menggunakan barang-barang mahal untuk mendapatkan kualitas yang sebanding, atau ada pula yang memilihga untuk menggunakan barang-barang yang *biasabiasa* aja, namun yakin akan kualitasnya.. itu semua, sekali lagi kembali ke diri masing-masing orang.
adapun alasan saia menulis tentang ini adalah karena kekesalan saia terhadap sebuah produk modem internet yang koneksinya sangat lelet! jadi, beberapa waktu yang lalu saia sudah bercerita bahwa saia membeli seperangkat modem internet beserta routernya, untuk kepentingan berinternet di rumah. dalam pembelian modem tersebut, ternyata di dalam paketnya juga terdapat paket koneksi gratis selama tiga bulan, yang masing-masing bulannya dijatah 1 Gb. sebenarnya saia tidak berencana menggunakan paket free tersebut. namun, karena pengajuan aplikasi saia di salah satu ISP sedang menunggu masa aktivasi, akhirnya paketan tersebut digunakan juga. mungkinn inilah alasan mengapa tiba-tiba saia menuliskan jargon di atas. yahh, namanya juga gratisan.. kok (saia) minta cepet iia!? hhaha~ sebel banget dehh. padahal sebenarnya koneksinya cepet kok, hanya saja, connectingnya yang susah. susah sekali menyambungkan koneksi internetnya. apalagi semalem. kebetulan kemaren itu, seharian saia hanya menggunakan henpon untuk berinternet. saia sedang malas menggunakan laptop. namun malamnya tiba-tiba ada seorang kawan yang mengajak melakukan conference di YM. tapi bisa dibayangkan dunkk kalo sedang conference
menggunakan laptop saja. tapi apa yang terjadi?? bahkan internetnya sama sekali ga mau konek!!
setengah jam saia berusaha mengkoneksikan internet ke laptop, tapi tetep aja ga bisa! sampai akhirnya saia menyerah, dan terpaksa online dengan henpon saja dan akhirnya dengan sukses hanya menjadi penggembira saja di ajang conference itu . capee deh.. mau nyaman kok susahh ia??! emang barang gratis itu seperti udang di balik batu! hhaha.. adaada aja ulah dari barang gratisan. murah kok minta selamat!
hohohoho...
untung kamu ngomel2 ke modem kamu, klo ngomel2 ke tukang becak di Pasuruan...
pasti jawabannya "murah njaluk selamet mbak !!!"
whahahaha....