Hari Minggu, seperti biasa.. ada acara penyemprotan demam berdarah yang rutin dilakukan setiap paginya. Hal yang sebenarnya mengurangi nikmatnya makna hari libur, karena yang seharusnya kita bisa membangkong a.k.a bermalasa-malasan dan bangun siang bolong, ehh.. malah harus bangun pagi-pagi, mengungsi ke mana aja *pokoknya ga di rumah dan sekitarnya*, karena rutinitas fogging yang uda berlangsung sejak aku lulus es em a itu..
Seperti biasa, setelah berkutat dengan fogging, hari Minggu adalah hari Kartun yang sulit diganggu gugat dengan aktivitas lainnya. Hari Kartun ini sihh sudah berlaku sejak jaman kecil duluu, jadi iia, udah jadi habbit, sama seperti kebiasaan tidur, kebiasaan makan, kebiasaan mandi dan sebagainya. jadi ia, sulit juga mengganti ataupun mengubah kebiasaan yang udah mendarah daging ini,, hhhehe. Apalagi aku ga sendiri, ada adik iang nmewarisi sifat ini dariku, hhehehehe
Yang engga biasa, adalah kedatangan seorang kawan lama.. seseorang dari masa es em pe dulu. Waktu sekolah dulu, ga ada orang-orang yang ga kenal dia. Mulai dari guru, temen2 seangkatan, kakak kelas, sampai satpam, ibu dan bapak kantin, semuanya tau orang ini. Bukan karena “orang ini” cakep, atau pinter, atau rajin, atau apalahh hal-hal yang bersifat baik. Malah kebalikannya, dia ini sangattttttttttttt nakal, ga pinter, tidak rajin sama sekali pula, bengal, dan yang paling mengenaskan, Tuhan bahkan tidak memberinya penampilan yang agak enak dipandang [!!!]
Sebut saja namanya Panjul, sebenarnya aku sendiri awalnya lupa nama aslinya siapa. Namun, dari obrolan singkatnya dengan ibu, akhirnya aku berhasil juga mengingat namanya.. dan itu sama sekali bukan merupakan sebuah kebanggaan, karena.. well, he has nothing to make me remember him.
Bukannya aku ga suka, bukannya aku benci dengan seorang Panjul ini. Hanya saja, di hari Minggu yang *inginku sihh* cerah ini, aku hanya ingin menikmati Kartunku. Eh eh, tiba-tiba jam sebelas kurang gitu dia nongol begitu aja di depan rumah. Dateng-dateng bukannya ngucapin salam, masa langsung bilang, “Masih pacaran sama C****?”. WHAT THE HELL YOU ARE!!! Padahal iiia, dari dulu, jaman es em pe itu udah aku bilangin sampe mulutku berbusa kalo aku sama sekali ga pernah pacaran sama orang yang dia maksud tadi! Huh!!
Next, kedatangannya yang tiba-tiba dan mendadak itu jelasnya membuat aku berpikir tentang maksud dan tujuannya. Tapi urung juga kutanyakan padanya, karena kulihat barang-barang yang ia bawa. Jadi, dandanannya tetep seperti dulu walau sekarang udah sedikit lebih rapih (SEDIKITT!), pakaiannya item-item lengkap dengan topinya yang juga item (jadi inget iklannya salah satu provider GSM yang diskonnya cuman yang item dehh). Dia sekarang item banget, dan saat dateng dia menenteng tas besar dan di tangannya ada serangkaian produk sebuah merk terkenal di Bali. Kusimpulkan bahwa mungkin (MUNGKIIN!!) dia mampir untuk menawarkan produknya, karena memang benar bahwa ternyata dia sekarang bekerja sebagai sales produk tersebut. Namun ternyata…
Well, dia memang banyak berubah tentang cara pandangnya terhadap hidup, tentang pekerjaan, tentang menyikapi permasalahan.. namun ga bisa kupungkiri tentang cara ngomongnya yang masih aja (sorry to tell you) MENYEBALKAN!! Dia punya lelucon-lelucon garing dan ga pantes untuk dilontarkan untuk sebuah pertemuan-setelah-lama-sekali-tidak-berjumpa.. bagian yang paling menyebalkan, dia lagi-lagi mengungkit tentang si C, yang dikiranya dan dianggapnya adalah pacarku. Selain itu, dengan PeDenya, dia menawarkan diri untuk menjadi pacarku.. hey, WHO DO YOU THINK YOU ARE??????? Sulit bagiku untuk menggambarkan cara dia bicara, yang sangat sangat sangat bikin aku sebal. Yapp, hanya tentang cara bicaranya yang membuatku kurang nyaman berdekatan dengannya. LEBAIII dan OVER-Confident.
Ohhh, Gosh.. aku bener-bener ga suka dengan lelaki yang Lebaiii, over PeDe, ngomongnya ga bisa diatur, GOMBALLL, dan semuanya ada di orang ini… aku bener-bener ga abis pikir, kenapa Minggu-ku yang seharusnya cerah, kok bisa-bisanya menjadi menyebalkan begini… padahal penyebabnya mungkin hanya karena kedatangan seorang teman lama, yang seharusnya malah menyebangkan.. tapi bagiku malah…. Huh!